Thursday, July 23, 2015

Melancong ke Sarang Binatang Buas di Afrika

Membicarakan sensasi alam liar, kontra langsung juga binatang eksotis, sambil mengendarai mobil offroad terasa mirip pengalaman yang tidak terlupakan. Suatu tersebut dengan dianggap Kompas.com ketika memiliki undangan menurut Datsun Indonesia, bertamasya menuju Welgevonden Permainan Reserve, taman konservasi hewan liar pada Vaalwater, Limpopo, Afrika Selatan.

Lokasi tersebut cukup jauh, harus melewati perjalanan sekitar 260 km dari Bandara OR Tambo, melintasi Johannesburg, tetangga tiga jam perjalanan. Setibanya pada gerbang nomor satu, Welgevonden Perhelatan Reserve, kami mesti bertukar kendaraan juga mobil offroad mengakses taman alam yang dikelola swasta seluas 37.000 hektar ini. Taman ini memperoleh lebih dari 50 mamalia, termasuk "Africa's Big Five", yakni singa, macan tutul, gajah, banteng Cape, juga badak.

"Di sini berbeda, semua binatang hidup bebas di alam liar. Jadi kita yang diharuskan mencintai di mana merekapun berada dengan menanggapi langsung dari dekat," ungkap Lazarus, pemandu Welgevonden Pagelaran Reserve, dalam Vaalwater, Afsel, Selasa (1/7/2015).

Saat memperhatikan kendaraan offroad yang menjadi sarana transportasi nomor satu, suasana cukup terkejut melihatnya. Sungguh jenis kendaraan ini gunakan ground clearence (jarak pijak) yang tinggi dari tanah. Namun, kendaraan ini dimodifikasi dengan atap terbentang, lengkap dan jajaran jok tiga baris dalam belakang sopir. Praktis, dapat dibilang mobil itu cukup terbentang. Selalu mungkin menurut binatang liar masuk atau bahkan menyentuh kami segala penumpang pada belakang.

Realitasnya, ketika sering cara menuju Taman Safari di Puncak, Bogor, menyajikan kaca saja dilarang ketika mengendarai kendaraan pribadi yang tertutup rapat. Perasaan makin menegangkan sebab binatang-binatang yang akan anda kunjungi gunakan kehebatan buas.

"Jangan risau, semua binatang di sini sudah tetap 'familiar' juga kendaraan ini. Tapi, merekapun mendalami soal manusia, menjadi selama Kamu tak pindah kendaraan dan mengikuti perintah saya, seluruh bakal aman-aman saja. Termasuk singa, merekapun dengan aman," kata Lazarus, menjelaskan.

Agung Kurniawan/Kompas.com Rombongan Zebra melintasi jalur kendaraan saat bersafari.
Safari

Rombongan tiba pada basecamp Welgevonden Perhelatan Reserve dalam pintu utama, tetangga pukul 13.30 ketika setempat. Saat ini lagi season dingin pada Afrika Selatan, menjadi meskipun langit cerah juga sinar matahari terik, tetapi suhu udara menunjukan 10 derajat celsius. Embusan angin yang cukup deras dengan kendaraan terbuka, menghasilkan suasana perjalanan jadi sejuk, mirip kondisi Gunung Bromo saat siang hari.

Mengawali perjalanan, tak jauh dari gerbang utama, kami langsung dipanggil tetapi rombongan zebra. Sambil mematikan mesin dengan menghentikan kendaraan, kami memulai mengambil foto serta mendengarkan penjelasan dari Lazarus. Petualangan berlanjut, kami masuk makin dalam ke hutan konservasi buatan tersebut.

Berkat kesabaran serta kemahiran Lazarus di mendeteksi jejak binatang liar, kami sempat menjumpai bermacam bintang safari, mirip gajah, jerapah, badak, antelope, dan banteng. Selepas pernah memutari serta berkordinasi dengan pemandu lain mengakses radio, pada akhirnya kami berjumpa dengan binatang yang di nikmati, singa.

Jadi pengalaman lalu luar akrab bisa berdekatan serta si raja hutan, hanya berjarak sekota 5 meter dari posisi mobil usai. Mesin dimatikan, Lazarus memesan, supaya bukan banyak mengeluarkan suara pada kabin mobil.

Mempelajari gerak-gerik singa liar, sesekali mengabadikannya mengakses kamera, jadi keasyikan tersendiri yang tak terlupakan, bersafari di Afsel.

No comments:

Post a Comment